Sabtu, 20 Juli 2013

Resolusi 2013

Sahabat,,,

Pernah terpikir tidak, bagaimana kita bisa merubah cara pandang terhadap apa yang ditinggalkan peradaban jauuuuuuh sebelum kita... 
Mungkin tidak, leluhur yang kita ketahui sangat beradab dan memiliki pengetahuan tinggi terhadap banyak hal hanya memberikan pekerjaan rumah bagi pewaris peradabannya "hanya berupa ilmu menjaga bebatuan" baik yang tersusun maupun tercecer, lalu menamakannnya kemudian cagar budaya berorientasi sakral dan hanya sekedar tambahan wacana pariwisata...:)
Rasanya tak mungkin kita hanya diwarisi bangunan Candi, batu besar berserakan, batu bata merah, bekas kanal dan berbagai artefak dari Sabang sampai Merauke, yang itu pun sebagian besar ditemukan oleh bangsa asing....
Tahun 2013, cara pandang kita pada leluhur harus lebih maju dari apa yang sudah terlanjur bertahun2 menjadi cara berfikir dan bertindak kita...Wow terkesan memaksa tidak yaa...:) Peradaban sebelum kita pasti menginginkan pewaris peradabannnya menjadi peradaban yang sejahtera seperti kesejahteraan yang pernah dialami para leluhur kita, hingga bencana atau mungkin peperangan yang meluluh lantakkan.
Dalam setiap bencana atau perang sekalipun, tak ada kata semua hancur, pasti ada bukti2 bagaimana kesejahteraan yang lahir dari pengetahuan hebat itu masih bertebaran di mana2. Mungkin kita sudah terjebak pada pemikiran peradaban sebelum kita semua primitif, yang tak perlu eksplorasi jejak2nya karena keyakinan mereka adalah kaum primitif mendiami goa-goa.
Kita yakin kunci2 kesejahteraan itu ada dan sampai kini letaknya menyebar, seperti: Batu, Bangunan megah, atau artefak dan lainnya hanya memberi petunjuk bahwa ada warisan kesejahteraan yang ikut terkubur.
Kesalahan terbesar kita selama ini dimana...? Karena kita menyerahkan warisan leluhur hanya pada cabang ilmu tertentu yang sudah terlanjur tidak mau berdialog. Hanya multi disiplin ilmu yang akan mengetahui dimana sumber kesejahteraan itu berada.
Saatnya hijrah dari paradigma artefak ke paradigma kesejahteraan di balik artefak...

*kutipan catatan Bapak Andi Arief*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar